Rabu, 28 Maret 2018

Sumbar Menyongsong PON 2016 dan Tuan Rumah PON 2024

Daryulisman, SH. M.I.Kom
Keinginan Sumatera Barat untuk menjadi tuan rumah PON tahun 2024 patut mendapat apresiasi bagi seluruh insan masyarakat Sumatera Barat khususnya para praktisi olahraga. Sumatera Barat harus segera berbenah untuk mengejar ketertinggalannya dari Daerah – daerah Luar Jawa bahkan tidak ada yang tidak mungkin termasuk pulau jawa “Sumatera Barat Pasti Bisa” selama Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan olahraga prestasi memiliki tekad untuk menggapainya. Banyak hal yang harus dilakukan dan dievaluasi, mulai dari pembinaan Atlet yang akan diterjunkan, Sarana Prasana yang memadai bagi atlet untuk latihan, dan tidak kalah pentingnya sejauh mana Sumatera Barat membaca Peta Kekuatan Olahraga Prestasi di Setiap Provinsi di Indonesia yaitu  kekuatan/potensi suatu Daerah untuk merebut medali emas, perak dan perunggu.
Tahun 2016 – 2024 sudah saatnya kita menyusun Grand Strategi Pembangunan Olahraga Prestasi Daerah, untuk mendukung upaya pemerintah dalam rangka mencapai sasaran dan target prestasi khususnya di multi even Pekan Olahraga Nasional. Semoga KONI dapat memperoleh dukungan dari semua pihak guna menjalankan program-program kerja jangka pendek (tahunan), jangka menengah (4 tahunan), jangka panjang (8 Tahunan) dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan olahraga prestasi daerah.
 
Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) 2015 dan Pra PON 2015 telah selesai meskipun masih ada beberapa cabang yang masih berjuang di Pra PON yang bertujuan untuk Pra Kualifikasi menuju PON, hasil tersebut harus segera dievaluasi, guna menghadapi PON 2016 di Bandung Provinsi Jawa Barat, banyaknya atlet peraih medali pada PON 2012 yang justru gagal masuk pada PON 2016 ini, tentu menimbulkan sebuah pertanyaan besar bagi praktisi olahraga, namun kegagalan ini tidak serta merta ditujukan kepada KONI dan Stakholder yang membawahi keolahragaan, semua kita memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan olahraga di Sumatera Barat sesuai dengan bidang dan profesi kita masing-masing. 
 
Tentu saja ini akan menjadi tolak ukur bagi Sumatera Barat dalam menyongsong PON 2016 dan sebagai tuan rumah PON 2024 ke depan, apa yang menjadi tantangan serta peluang bagi Sumatera Barat jika dilihat dari hasil yang sudah diraih oleh para Atlet, sehingga kita memang benar-benar siap menghadapi perang di Dunia Olahraga terakbar di Indonesia ini, sesuai dengan sasaran dan target yang telah dicanangkan oleh KONI Sumatera Barat dengan perolehan 15 Medali Emas dapat di wujudkan.  
         
Tantangan yang perlu dilaksanakan adalah pemetaan cabang olahraga unggulan serta Atlet perorangan yang diharapkan dapat menyumbangkan medali berkaca dari hasil Pra PON dan PORWIL 2015, Anggaran Pelatda harus segera dikucurkan dalam jumlah yang memadai, Pelatda harus segera dimulai dengan pelatih terbaik dan latih tanding bagi atlet baik dalam negeri maupun luar negeri, serta jaminan hidup layak dan penghargaan bagi pelaku olahraga.
 
Penghargaan bagi pelaku olahraga perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah, karena untuk menjadi seorang juara, seorang atlet harus berlatih puluhan tahun secara benar, dengan pelatih dan sarana prasarana yang mumpuni, semua bentuk pengorbanan yang telah dicurahkan oleh atlet dan pelatih dengan impian untuk meningkatkan harkat dan martabat dan mengibarkan tuah sakato layak disebut sebagai “Patriot Olahraga Sumbar”.  
 
Dilihat dari kekuatan, kelemahan serta peluang Sumatera Barat dalam menyongsong PON 2016 dan sebagai Tuan Rumah PON 2024 setidaknya ini dapat memberikan gambaran Grand Strategi Pembangunan Olahraga Prestasi Daerah ke depan, dari sisi Sumber Daya Manusia secara statistik Sumatera Barat dengan jumlah Pelatih yang memiliki Sertifikasi Nasional/Internasioanl dan dua Fakultas Keolahragaan yaitu UNP dan Universitas BUNG HATTA serta memiliki Doktor dan Guru Besar di bidang keolahragaan, ini bisa dijadikan kekuatan bagi Sumatera Barat, namun dibalik kekuatan tersebut tentu kita memiliki kelemahan sejauh mana minat dan partisipasi masyarakat serta Pemerintah dalam mendukung Program Grand Strategi Pembangunan Olahraga Prestasi Daerah ini, penghargaan dan penghasilan pelaku olahraga prestasi tidak sepadan dengan pengorbanan yang dilakukan, jika kita sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan dari masing-masing segi, tentu ini akan menjadikan sebuah peluang untuk melakukan pembenahan dalam melahirkan kebijakan-kebijakan serta program Olahraga Prestasi daerah di kemudian hari.
 
Salah satu peluang Sumatera Barat adalah pembinaan Atlet usia dini dengan adanya Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di bawah kendali Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Barat, serta akan berjalannya Sekolah Keberbakatan Olahragawan (SKO) Sumbar dibawah kendali Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat yang sudah dan cikal bakal melahirkan Atlet-atlet berprestasi baik regional maupun Nasional, dengan adanya SKO yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setidaknya dapat menjawab sebuah permasalahan terhadap pro kontra kepentingan Prestasi Olahraga dan Prestasi dalam Dunia Pendidikan bagi siswa dapat sejalan, karena antara dunia olahraga dan dunia pendidikan memiliki visi dan misi yang sama yaitu bagaimana memajukan prestasi olahraga ke depan, terakhir pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2015 di Bandung Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat mampu menjadi yang terbaik di luar pulau jawa pada even 2 tahunan antar pelajar se indonesia tersebut dengan posisi 5 besar di Indonesia, tinggal bagaimana KONI, Pemerintah Daerah bahu membahu membangun program grand Strategi Prestasi Olahraga Daerah di Ranah Minang yang kita cintai ini.......

Selasa, 27 Maret 2018

Gubernur Sumbar Pinta Kegiatan Pemuda dan Olahraga Ada Feedback Positif

Gubernur Sumatera Barat pada saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Rapat Kerja Teknis Kepemudaan dan Keolahragaan se Sumatera Barat tgl 19 Maret 2018 di Hotel Rocky Padang
Padang – Gubernur Sumatera Barat menginginkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar dan kabupaten serta kota untuk membuat program kerja yang memiliki feedback positif untuk kegiatan kepemudaan dan keolahragaan, sehingga memiliki output yang jelas.

Jangan beri lembaga kepemudaan dan keolahragaan yang tidak sungguh sungguh mengurusi organisasi, serta tak memiliki feedback tersebut. Agar anggaran APBD bisa bermanfaat untuk kegiatan lain dan tidak terbuang percuma.

“Feedback dari kegiatan yang sudah dibuat tentu menghasilkan atlet berkualitas di bidang olahraga, serta pemuda berdedikasi tinggi pada bangsa dan negara di bidang kepemudaan,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pemuda dan Olahraga se Sumbar Senin (19/3).

Irwan menginginkan Rakernis yamg digelar saat ini dapat menciptakan sinergi yang baik. Agar program antara dinas yang mengurusi pemuda dan olahraga bisa seperti hujan lebat yang membasahi bumi, terasa efeknya bagi masyarakat.

Selama ini dikatakan Irwan sinergi antara Dispora, KONI, KNPI, dan Pramuka berjalan dengan baik. Namun sinergi tersebut harus terus berjalan setiap tahun, agar tidak terjadi tumpang tindih dan berjalan sendiri sendiri dalam menjalankan program.

“Bersama kuat dan maju. Jika bercerai kita hancur. Menjadi keniscayaan agar kita kuat bersama dan bersinergi. Kerja banyak, kegiatan banyak, program banyak. Namun jika berserakan, maka tiada artinya bagi masyarakat,” tegas Irwan.

Pihaknya juga meminta kepada Dispora se Sumbar untuk melakukan pendataan ulang organisasi pemuda dan olahraga. Karena ada organisasinya, tapi tak ada orangnya. Ada juga orang dan struktur pengurusnya, tapi organisasi tak jalan. Bahkan lebih menyedihkan organisasi itu hanya tinggal plang saja.

“Saya minta kelembagaan pemuda dan olahraga dapat berjalan efektif dan tepat guna pastinya. Data kembali organisasi yang kurang berjala. Jangan dibiarkan mati suri, maksimalkan fungsinya, bina dengan baik,” pinta Irwan.

Ketua Pelaksana Kegiatan Rakernis Daryulisman, SH. M.I.Kom memaparkan, kegiatan dimaksud bertujuan untuk mengkordinasikan program kegiatan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota pada 2019.

Pria yang menjabat Kasubag Program Perencanaan dan Keuangan ini mengungkapkan, Rakernis diikuti 100 peserta yang terdiri dari Dispora se Sumbar, Bappeda se Sumbar, pejabat struktural Dispora Sumbar, KNPI, KONI, dan Kwarda Pramuka Sumbar. (Ridho)

Lemkari Sumbar Percaya Pessel Sebagai Tuan Rumah Gashuku Majelis Sabuk Hitam Dan Coklat


Painan, Januari 2014

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) provinsi Sumatera Barat (Sumbar), siap memberikan dukungan atas ditujuknya daerah itu sebagai tuan rumah pelaksana Gashuku Majelis sabuk hitam (MSH) dan sabuk Coklat se sumbar.

Olahraga beladiri yang membutuhkan kekuatan fisik dan ketangkasan yang banyak digemari masyarakat ini, akan digelar selama tiga hari mulai tanggal 10 hingga 12 Januari 2014 bertempat di  GOR Zaini Zein Pincuran Boga Painan. Selama tiga hari itu, peserta yang akan ikut lebih dari 100 orang yang berasal dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar. 

Sekretaris KONI Pessel, Dona Satria ketika dihubungi pesisirselatan.go.id Rabu (8/1) menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan serta juga sangat menyambut baik kegiatan yang digelar olah Lemkari Sumbar yang menjadikan daerahny
a sebagai tuan rumah.

" KONI Pessel selalu memberikan dukungan setiap kegiatan olahraga yang digelar di sini. Disamping  meningkatkan prestasi di bidang olahraga, Pessel juga akan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Dari itu saya menyampaikan terimakasih kepada Lemkari Sumbar dan pihak lainya yang ikut memberikan dukungan," katanya. 

Terkait persiapan panitia, ketua Lemkari Pessel Daryulisman ketika dihubungi pesisirselatan.go.id via telpon Rabu (8/1) menjelaskan bahwa pihaknya bersama pengurus lainya sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan termasuk juga sarana dan prasarana. Baik penginapan, persiapan panitia dan lokasi pertandingan di GOR Zaini Zein Pincuran Boga Painan. 

" Selama tiga hari itu, berbagai kegiatan Gashuku seperti ujian DAN bagi pemegang sabuk coklat , pematapan teknik, basik karate oleh dewan guru dari PB Lemkari akan dilakukan. Ini merupakan momen penting yang harus sama-sama kita sukseskan, sebab tanpa dukungan bersama, maka kesukseskan akan sulit kita capai," tutupnya. (05)

280 Karateka Bertarung di Open Championship All Student Pessel

Para karateka melakukan pemanasan di GOR Zaini Zein Painan, jelang laga pada Open Championship All Student se-Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat pada 25 - 27 Desember 2015.
VALORAnews - Sebanyak 280 karateka, bertarung di Open Championship All Student se-Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat pada 25 - 27 Desember 2015.

Kejuaraan terbuka tingkat pelajar ini, digelar di GOR Zaini Zein Painan. Iven ini iselenggarakan Langkisau Karate Club (LKC) Pesisir Selatan, bertepatan 1st (setahun) berdirinya club olahraga beladiri karate tersebut.

"Selain mengasah kemampuan para karateka, kejuaraan ini juga bertujuan mencari bibit-bibit atlet muda karate di daerah ini," kata Daryulisman, Ketua LKC Pessel, Jumat (25/12/2015).

Total peserta, terangnya, berjumlah 280 orang. Terdiri dari pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai perguruan karate. Mulai dari Lemkari, Inkanas, dan Gokasi.

"Kelas yang dilombakan adalah Kumite dan Kata, disesuaikan ke dalam tingkatan masing-masing peserta (usia dini, junior dan senior). Bagi yang berprestasi nantinya, akan diproyeksikan mengikuti Porprov 2016 di Padang (khusus kelas senior-red)," kata Daryulisman. (relis)

Lemkari Sumbar Gelar Standardisasi Teknik

Karateka Lemkari Sumbar foto bersama usai pembukaan Pelatda, Minggu (24/1) di Pantai Padang.
PADANG, HALUAN — Lem­baga Karatedo Indonesia (Lem­­­kari) Sumatera Barat be­­kerja sama dengan PB Lem­kari  mengadakan ghasuku, stan­dardisasi teknik, ujian Dan di Kabupaten Limapuluhkota pada 29-31 Januari. Kegiatan diawali dengan  Pelatihan Daerah (Pelatda), yang di­selenggarakan setiap hari Sab­tu dan Minggu bulan Januari.

Pelatda dibuka langsung oleh Ketua Umum Lemkari Su­matera Barat Drs. Firdaus Ilyas pada Minggu  (24/1). Pem­­­bukaan yang ber­lang­sung di Pantai Padang belakang Hotel Pangeran ini dihadiri seluruh Ketua  Majelis Sabuk Hitam (MSH) se-Sumatera Barat,.

Ketua Komisi Tekhnik Lem­kari Sumbar Ferry Suar­di menjelaskan, Gashuku, standarisasi, Ujian Dan Sa­buk Hitam Regional kali ini se­dikitnya diikuti 100 orang peserta yang berasal dari 15 k­a­bupaten dan kota se-Su­matera Barat, Provinsi Riau, Jambi dan Bengkulu.

Kegiatan ini diharapkan  mampu meningkatkan kua­litas SDM karateka Lemkari  dan meningkatkan prestasi olahraga di cabang beladiri, dan yang terpenting dapat terjalin rasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama karateka Lemkari serta mam­pu membangun hubungan kerjasama yang baik masing-masing daerah.

“Dengan terlaksananya kegiatan ini kami harapkan semakin memacu pening­katan peraihan prestasi Lem­kari baik di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional,” harap Ferry Suardi selaku Ketua MSH Lemkari Sumbar.

Kepada seluruh karateka yang mengikuti standardisasi, Firdaus Ilyas berpesan untuk menggunakan kesempatan sebaik-baiknya dengan me­nun­jukkan kemampuan agar berhasil mendapatkan ke­nai­kan sabuk.

Sekretaris Umum Lem­kari Sumatera Barat Da­ryu­lis­man, SH, M.I.Kom me­nyampaikan harapannya ke depan terhadap pe­ngem­ba­ngan organisasi Lemkari Su­matera Barat.  Dengan ter­se­lenggaranya kegiatan ini dari sisi organisasi dapat lebih me­ningkatkan reorganisasi di ma­sing-masing kabupaten / kota di Sumatera Barat, se­hingga keberadaan Lemkari da­pat memberikan kon­tri­busi dalam pengembangan olah­ra­ga di­tengah-tengah ma­syarakat.

Kepada para peserta stan­da­risasi Ketua MSH Ferry Suar­di berpesan agar men­jun­jung tinggi semangat spor­tivitas antar sesama, me­ne­gakan nilai-nilai bushido, me­num­buh kem­­bangkan se­mangat per­saudaraan dan per­satuan, serta mem­­bu­da­yakan jiwa pro­fe­sio­nalisme dalam meningkatkan sumber daya yang ada.

“Untuk mengukir prestasi tidak bisa didapat dalam waktu singkat namun harus melalui latihan yang bertahap dan serius, dan diakui,” ujar­nya. (h/san)

Lemkari Sumbar Diminta Fokus Pembibitan

Ketua Umum PB. Lemkari Yuddy Chrisnandy di Dampingi oleh Sekretaris Umum Lemkari Sumbar Daryulisman, SH. M.I.Kom pada Saat Kongres Lemkari di Jakarta

PADANG, HALUAN — Lang­kah Pengurus Daerah Lembaga Karate-Do Ind­o­nesia Sumatera Barat (Peng­da Lemkari Sumbar) untuk fokus  pembibitan karate di kalangan generasi muda mendapat dukungan dari Ketua Umum PB Lemkari, Yuddy Chrisnandy.

Yuddy , Jumat (8/4) da­tang ke Bukittinggi selaku Menpan-RB menyatakan sudah sepatutnya Pengcab Lemkari di kabupaten dan kota se-Sumatera Barat aktif  mempromosikan karate ke sekolah demi mendorong generasi muda memiliki kreatifitas yang terarah dan berprestasi.

“Kreatifitas yang terarah dan berprestasi melalui ka­rate sangat penting untuk mem­bentuk karakter, ka­pan perlu Pengda Lemkari punya data base anggota dimasing-masing cabang,” ujar Yuddy Crisnanddy  saat menjamu jajaran Pengda Lem­kari Sumbar, di­an­ta­ranya Firdaus Ilyas (Ketua), Fery Suardi (Komtek), Agus­mardi (Wakil Ketua), Daryulisman (Sekum), Na­zar Efendi (Binpres) Mas­rafli (Bukittinggi), Mas­ril (Limapuluh Kota), Sofa Kirana dan Zul Aliman, di Istana Bung Hatta.

Dalam silahturahmi Itu, Yuddy Crisnandy meminta dukungan Sekdaprov dan Sekdakab/ko se-Sumbar untuk mendorong kegiatan perguruan Karate Lemkari dalam membina karakter generasi muda. Pasalnya, Yuddy memang merasakan manfaat olahraga karate yang digeluti sejak ma­ha­siswa.

“Apa yang dilakukan pe­latih atau Sabuk Hitam Lem­kari juga juga mem­ben­tuk karakter generasi bangsa. Kami yakin Karate-Do ber­manfaat me­nye­ma­ngati diri,” ungkap Yuddy, Karateka DAN VI Lemkari. (h/rel)

Lemkari Pesisir Selatan Gelar Gashuku

KETUA Umum Pengcab Lemkari Pesisir Selatan Daryulisman, SH. M.I.Kom bersama Majelis Sabuk Hitam, Pembina dan para undangan diabadikan usai pembukaan kegiatan Gashuku di SDN 27 Pasar Kambang Lapangan Sepak Bola Pasar Kambang Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan Minggu (24/4).
PADANG, HALUAN —  Pe­lak­sanaan Kegiatan Gashuku daerah dan Ujian Kyu Lem­kari Pesisir Selatan  di Ke­camatan Lengayang pada  Sabtu dan Minggu  (23-24/4) dijadikan momentum untuk memacu semangat ke­ber­samaan serta menjaga silah­turahmi sekaligus meraih prestasi, baik di tingkat dae­ra­h maupun nasional. Ka­renanya diperlukan kekom­pakan serta meningkatkan kualitas latihan.

Ketua Umum Pengcab Lemkari Pesisir Selatan Daryulisman SH, M.I.Kom mengatakan hal itu pada saat pembukaan Gashuku atau latihan bersama para atlet Karate perguruan ber­lambang harimau tersebut di Lapangan Sepak Bola pasar Kambang Kecamatan Lengayang pada Minggu (24/4).
Gashuku yang diikuti ratusan karateka dari ber­bagai dojo di Pesisir Sela­tan, dipimpin Ketua Ma­jelis Sabuk hitam Bripka Val Yuli Wardi yang di­dam­pingi oleh seluruh Ang­gota Ma­jelis Sabuk Hitam yang ada di Pesisir Selatan.

Gashuku dihadiri oleh M. Junaidi Kepala UPTD Dikbud Keca­ma­tan Lenga­yang sebagai Pembina Lem­kari Pesisir Selatan, Aidil, S.Pd Kepala SDN 27 Pasar Kambang yang seka­ligus membuka ke­gia­tan Ga­shuku dan Ujian Kyu secara resmi, Danramil Kecamatan Le­ngayang, dan para kepala sekolah yang ada di Keca­matan Lengayang.

Dalam sambutannya Aidil, S.Pd selaku Kepala Seko­lah SDN 27 Pasar Kam­bang sebagai tuan ru­mah sangat memberikan apre­sisasinya kepada Peng­cab Lemkari Pesisir Sela­tan karena selama ini sud­ah banyak memberikan kon­­tribusinya kepada dae­rah, melalui pembinaan ter­ha­dap para generasi muda khususnya beladiri karate,

“Ini dapat dilihat dari keberhasilannya dalam me­la­hirkan atlet-atlet ber­pres­tasi, khususnya di SDN 27 Pasar Kambang, pada tahun 2014 yang lalu, salah satu atlet nya sudah berangkat ke Makasar pada kegiatan O2SN tingkat Nasional ca­bang karate sebagai duta atlet karate Sumbar.
“Ini adalah bukti bah­wasanya Pengcab Len­kari Pesisir Selatan sung­guh-sunguh dalam melakukan pem­bi­naan terhadap para atlet binaannya,”ujarnya.

Dari Laporan Ketua Pe­lak­sana Jal Syafrianto Dojo yang ikut pada Gashuku dan ujian Kyu di antaranya Dojo PKC, Dojo SMP 1 Painan, Dojo MTsN Salido, Dojo SD 08 Painan, SD 29 Sei. Ni­pah, SD 23 Painan, SD 26 Painan, Dojo AKN sago, Dojo Lang­kisau Karate Club, Dojo Muaro Aie Ba­yang Utara, Dojo SMPN 1 Lengayang, Dojo SDN 40 Lakitan dan Dojo Karate Pemuda Padang Tae Su­rantih.

Menurut Daryulisman yang juga Sekretaris Pengda Lemkari Sumbar, Gashuku selain untuk meningkatkan silaturahmi antar sesama karateka juga persiapan menghadapi iven  yang akan diselenggarakan pada tahun 2016 ini.
“Selain itu kita meng­harapkan Perguruan Karate Lemkari Pesisir Selatan tetap eksis membina anak bangsa, khusus kepada para atlet agar selalu menjunjung tinggi sportifitas dimanapun berada,” tutup Da­ryu­lis­man. (h/san)